Istri Saya Masih Satu.....



Suatu saat ketika saya sedang memperkenalkan diri kepada khalayak ramai pada sebuah seminar, para peserta seminar pada tertawa riuh dan meneriakkan kata-kata, "Mau tambah lagi ya pak?!!......". Nah lo, itu gara-gara saya mengatakan, "Istri saya MASIH satu".

Tampaknya kata 'MASIH' kalau dikaitkan dengan kata 'istri' akan segera membentuk persepsi yang seragam di kepala hampir semua orang yakni "mau tambah lagi". Terjadi hegemoni pengertian, penyeragaman. Padahal kata "masih" itu sendiri bisa dipandang secara berbeda, artinya bisa juga dilihat sebagai "dapat berkurang". Nah persoalannya akan menjadi lain, bukan?

Kita tahu cara berpikir akan membawa kita kepada cara bertindak. Kalau cara berpikir kita bahwa kata masih berarti mau nambah lagi, maka perilaku kita terhadap istri akan ketus, sinis, mencela, cepat marah dan sejenisnya, karena kepala kita terisi dengan bayangan wanita lain yang mau dijadikan istri baru. Saat istri memasak makanan kesukaan kita sekalipun kita tetap mencela, "Bosan.., makanan kok itu terus!", Saat dandan mau pergi kondangan kita berkata sinis, "make up nya Norak, kampungan, ndeso!" Pada pokoknya tidak ada yang benar atau baik pada diri istri anda.

Tetapi sebaliknya bila kata masih tersebut dilihat sebagai bisa berkurang, maka perilaku kita terhadap sang istri akan menyayangi, perhatian, penuh empati dan ramah. Kita selalu berusaha menjaga istri kita tetap sehat agar tidak cepat "berkurang". Bisa-bisa istri anda akan heran melihat perubahan sikap anda itu, meski tentu saja dia akan menjadi senang! Perubahan yang menyenangkan tentu saja.

kekeuatan cara pandang yang berbeda memang luar biasa untuk membuat suatu perubahan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan memberi komentar, apapun pendapat anda itu milik anda.

Paling Banyak Dibaca

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Oh Indonesiaku

Gerakan Masyarakat Hirau Aturan